Bahkan jika sudah mempunyai STR sekalipun masih harus ujian lagi guna kelayakan praktek saat bekerja, itulah
Tenaga Kesehatan.
Tak ada sekalipun niatan untuk menjadi bagian dari profesi ini sejak kecil, namun sekarang??
Mau tdk mau harus, demi ibuk yg bertanggungjawab dan tdk ingin aku direndahkan siapapun termasuk bapak yg tdk bertanggungjawab mengkuliahkan aku disini.
Rasa itu kian menjadi, Aku takut tdk bisa praktek prasat ke pasien, aku takut salah tindakan ke pasien, dan masih banyak lagi ketidaktatakanku dlm profesi ini 😥
Mas harus tanggungjawab nemani aku, ngajari aku disini, aku emoh ditinggal disini sendiri dg ketidaknyamanan ini 😥
Cepat pindah di Jbg, jangan cuma janji..!
Mas, kelak cukup mas saja yg menekuni profesi mulia ini, jangan pikirkan gajinya, yakin Allah itu maha kaya, yg penting ikhlas dan tanggungjawab menolong sesama selagi bisa.
Mungkin saat ini aku masih harus menjadi wayang dg dalang ibuk bpk, namun kelak jika sudah menjadi istrimu, aku ingin fokus dg keluarga kecilku di rumah, misal harus kerja aku ingin usaha di rumah, meski tak ada yg tau hari esok.
Dijalani yg ada saja dulu, begitu kan kata mas dan ibuk.?
Pesanku, jangan semena2 thd pasien apapun status sosialnya. Kita sama2 makan nasi, darah yg mengalir ditubuh kita juga sama merahnya. Proyeksikan jika ada keluarga kita yg sedang sakit, kesusahan, malah ditambahi dg perlakuan nakes yg semena2. Naudzubillah..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar